ALLAH DAN ALAM

LEDY MANUSAMA

Abstract


Dalam narasi Kitab Suci, manusia diciptakan setelah semua benda dan makhluk diciptakan terlebih dahulu oleh Allah.Dengan demikian manusia sebenarnya makhluk ciptaan yang bungsu.Dan memang, selanjutnya manusia bisa hidup dengan baik berkat adanya ciptaan-ciptaan sebelumnya, sebutlah beberapa di antaranya, seperti bumi, benda-benda langit, segala macam tumbuhan, maupun segala macam hewan. Tanpa mereka, manusia tak akan bisa bertahan hidup. Artinya, manusia bisa hidup karena ciptaaan yang ada terlebih dahulu.Dan sampai sekarang manusia hanya bisa hidup karena ciptaan-ciptaan tersebut. Namun seiring perkembangan, sadar tak sadar manusia menjadi perusak alam ciptaan itu sendiri.Jika dahulu pada masa meramu, manusia hanya berburu makanan seperlunya, maka perkembangan selanjutnya manusia berusaha mengeksploitasi alam ini secara rakus.Manusia menganggap dirinya sebagai pusat alam semesta ini (anthroposentrisme).Maka segala orientasi ciptaan dianggap hanya untuk manusia dengan mengabaikan aspek kelestarian alam itu sendiri.Manusia lupa bahwa dirinya bisa berada karena bergantung pada alam semesta.Manusia mungkin juga lupa bahwa Allah pencipta alam semesta menyediakan ciptaan yang telah dipandangNya baik bagi manusia guna kelangsungan hidupnya. Manusia lupa bahwa dengan merusak alam sesungguhnya manusia sementara dan terus merusak eksistensi Allah yang termanifestasi pada kehadiran Alam, manusia lupa bahwa ketidakpeduliannya kepada alam adalah ketidakpeduliannya kepada Allah, manusia bertanggungjawab sepenuhnya kepada Allah pencipta yang memberikan mandat memelihara dan mengelola alam kepada manusia.

Tulisan ini memaparkan konsep Allah dan Alam yang berupaya membangun kesadaran manusia khususnya kekristenan dalam tanggungjawab menjaga dan mengelola alam sesuai ajaran imannya.


Keywords


Allah, Manusia, Alam

Full Text:

PDF

References


Awi Tristanto Lukas, 2015. Panggilan Melestarikan Alam Ciptaan.Yogyakarta: Kanisius.

Borrong Robert, 2000. Etika Bumi Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Chang William, 1989. Moral Lingkungan Hidup.Yogyakarta: Kanisius.

Drummond Deane Celia. 2001.Teologi Ekologi, Buku Pegangan.Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Linwood Urban, 2009.Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Mamahit,Ferry Y, 2007. Apa Hubungan Porong dan Yerusalem? Menggagas Suatu Ekoteologi Kristen.Veritas.

Soedarmo R, 2006. Ikhtiar Dogmatika. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Tucker Evelyn Mary & Grim A John, Editor, 2003. Agama, Filsafat dan Lingkungan Hidup, Yogyakarta: Kanisius.

Yohanes Tara Kristofus, 2008. Ekologi dalam Kristen dan Islam. Yogyakarta:Yayasan Pustaka Nusalama.




DOI: https://doi.org/10.37196/kenosis.v1i2.28

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kenosis Telah Terdaftar Pada Situs:

   Psikostudia : Jurnal Psikologi Indexing by :



This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright © Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 2015-2022. All Rights Reserved.