MENILISIK POTENSI FEMINIS PARA LELAKI

FIONA ANGGRAINI TOISUTA

Abstract


Penganiayaan masih terjadi dan dialami oleh perempuan. Di jalanan atau di rumah masih saja ada perempuan-perempuan muda yang dicaci maki, ditampar, ditendangi, dijambak, dan dipukuli hingga babak belur oleh suami atau bahkan oleh pacar lelaki mereka. Bukan saja kekerasan fisik yang dialami oleh perempuan, namun kekerasan secara verbal juga telah dialami perempuan.Rata-rata perempuan telah menikah dan memiliki anak khususnya para perempuan yang bekerja pada ranah publik memiliki beban kerja yang melebihi laki-laki dan umumnya hampir tidak punya waktu untuk diri mereka. Perempuan telah turut menjadi tulang punggung keluarga dan sekaligus menjadi ibu rumah tangga seutuhnya bagi suami dan anak-anak mereka, mereka telah hidup dengan beban kerja yang menguasai diri mereka. Dengan kata lain, perempuan telah menjadi seperti budak dalam kontruksi budaya patriarkhi. Meskipun mereka sadar bahwa mereka adalah pribadi yang otonom, namun patriarki telah begitu kuat mengikat mereka dalam suatu kewajiban sebagai perempuan dan ibu atas keluarga mereka.Terlepas dari laki-laki dan kontruksi budaya patriarkhi yang telah menghadirkan dan menjadi pelaku utama kekerasan dan penganiayaan kepada perempuan, bagi penulis laki-laki adalah juga manusia biasa yang memiliki perasaan dan moralitas kemanusiaannya atau bahkan memiliki potensi feminis dalam dirinya.Dan kemanusiaan laki-laki yang mestinya dirangsang untuk membuat mereka lebih peka dan tersadarkan bahwa perjuangan untuk membebaskan perempuan dari tindakan kekerasan bukan hanya menjadi persoalan perempuan.Atas dasar pikir inilah artikel ini disodorkan sebagai sebuah rangsangan feminisme dalam diri laki-laki, diharapkan artikel ini dapat menjadi sumbangan bagi upaya feminisme di Indonesia.


Keywords


Laki-Laki, Feminis, Patriarkhi

Full Text:

PDF

References


Julia Cleves Mosse, 2007. Gender Dan Pembangunan, Yoyakarta: Pustaka Pelajar.

Gadis Arivia., 2006. Feminisme : Sebuah Kata Hati, Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Bhasin Said Khan., 1995. Feminisme dan Relevansinya., Jakarta: PT Gramedia kerjasama dengan Kalyanamitra.

Julia Ceves Mosse. 2007. Gender & Pembangunan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rosemarie Putnam Tong., 2010. Feminist Tought, Pengantar Paling Komprehensif Kepada Arus Utama Pemikiran Feminis, Yogyakarta: Jalasutra.




DOI: https://doi.org/10.37196/kenosis.v1i2.27

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kenosis Telah Terdaftar Pada Situs:

   Psikostudia : Jurnal Psikologi Indexing by :



This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright © Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 2015-2022. All Rights Reserved.