INJIL BAGI SEGALA MAKHLUK Injil Menurut Kejadian 7:9-17 Dan Implikasinya Bagi Tanggung Jawab Manusia Terhadap Ciptaan Lain

HERLINA RATU KENYA

Abstract


Sejatinya Injil adalah kabar baik bagi segala makhluk berdasarkan kesaksian Alkitab (PL dan PB). Salah satu kisah dalam PL yang menarik perhatian saya adalah tentang Nuh dan keluarganya beserta makhluk lainnya yang Allah selamatkan dari bahaya hukuman air bah karena orientasi hidup manusia pada masa itu bertentangan dengan maksud Allah. Dalam kisah ini, Injil Nampak dalam dua kata yaitu come to terms dan never again. Keduanya merupakan tindakan Allah dalam menanggapi disoriented hidup manusia yang berdampak terhadap rusaknya kehidupan segala makhluk. Tindakan Allah ini kemudian direspon oleh Nuh dengan janji ketaatan yang disimbolkan oleh persembahan. Ketaatan Nuh dalam menjalankan delegasi Allah (Kej 8 : 17; 9 : 1-7) ibarat mawar cinta untuk segala makhluk karena mengandung dimensi penyelamatan universal. Namun dalam sejarah selanjutnya Nuh dan keturunannya kembali salahjalan.Di tengah arus salah jalan manusia - yang sudah tentu memiliki daya rusak yang sangat hebat dalam PB kita berjumpa dengan Allah yang tetap setia berpegang pada prinsip come to terms dan never again. Allah menjadi manusia yaitu Yesus Kristus yang mengampuni dan menyelamatkan dengan menunjukkan jalan sebagai arah hidup yang benar bagi manusia lewat keseluruhan hidup-Nya. Dua hal dari banyak arah benar yang Yesus berikan bagi kita adalah makan secukupnya dan memiliki secara terbatas sebagai prinsip hidup sederhana yang berdimensi penyelamatan universal.Di era modern sekarang, kita diperhadapkan dengan realitas pola dan arah hidup manusia yang digerakkan oleh materialisme, konsumerisme dan hedonism makin hari makin memprihatinkan. Serba mudah, serba cepat, asal ada uang semua bisa dengan gampang diraih dengan kemajuan iptek, merupakan bahaya besar yang mendatangkan kehancuran bagi kehidupan semua makhluk bila manusia tidak sejalan dengan Yesus Kristus, sebab untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia menggerus kekayaan alam tanpa henti. Pola hidup Yesus merupakan kompas moral bagi manusia dan bila itu dipergunakan maka kabar baik menjadi milik segala makhluk.


Keywords


Allah, Manusia, Segala Makhluk, Dosa, Injil, Syukur, Ketaatan, YesusKristus, Kesederhanaan.

Full Text:

PDF PDF

References


Chang, William. 2001.Moral Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Kanisius

Dhali, Pipi Agus. 2013.Dari Eden sampai ke Gosyen. Jakarta: Hodos Publishing

Groenen, C. 1986.Kristologi Dan Allah Tri Tunggal I, Yogyakarta: Kanisius

Harmaji, T.Tri. 2014.Teologi Jalan Tengah, Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen

Hardjana, Agus M. 2005.Religiositas, Agama & Spiritualitas.Yogyakarta: Kanisius

Nitrik, G.C. van. dan Boland, B.J. 2013. Dogmatika Masa Kini.Jakarta: BPK Gunung Mulia

Nolan, Albert. 2009.Jesus Today, Spiritualitas Kebebasan Radikal, Yogyakarta: Kanisius

Singgih, Emanuel Gerrit. 2014.Dari Eden Ke Babel, Yogyakarta: Kanisius 2007.Berteologi Dalam Konteks, Jakarta: BPK Gunung Mulia dan Yogyakarta, Kanisius.

Sunarko, Adrianus, 2016.Teologi Kontekstual.Jakarta: Obor

KAMUS :

Muliono, Anton M., dkk. 2000.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka




DOI: https://doi.org/10.37196/kenosis.v2i2.36

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kenosis Telah Terdaftar Pada Situs:

   Psikostudia : Jurnal Psikologi Indexing by :



This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright © Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 2015-2022. All Rights Reserved.