Resiliensi Hospitality Yesus terhadap Orang Kusta dan Implementasinya bagi Orang Percaya di Masa Pandemi Covid-19

Alferdi Alferdi

Abstract


Abstract

The purpose of writing this article is to describe the attitude of Jesus towards people suffering from leprosy, so that the values that Jesus instilled became an important part of the lives of believers during the Covid-19 pandemic. Similar to Covid-19, leprosy is also an infectious disease. Even those who suffer from leprosy sometimes have to be exiled from the community, because the disease they suffer is considered the result of sin (a plague) so that they are declared unclean. Of course, the values that Jesus applied to lepers, if applied in a world hit by Covid-19 today, will not lead to attitudes that are prone to marginalization. In reviewing this article, the approach used is descriptive qualitative, by utilizing various sources, both from books and online journals related to this research, especially sources related to hermeneutics. This research shows that although the leper was excommunicated, Jesus actually showed the opposite, which was to have mercy on him. In addition, this attitude of Jesus is an attitude of high solidarity in helping those who are marginalized due to illness. Jesus also showed concrete action by extending His hand. This is a form of His care that not only appears in thoughts but also through actions. This is the attitude that believers should also have to live in a world that is still struggling with the Covid-19 pandemic.

Abstrak

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana sikap Yesus terhadap orang yang menderita penyakit kusta, sehingga nilai-nilai yang Yesus tanamkan menjadi bagian penting kehidupan orang percaya di masa pandemi Covid-19. Sama halnya dengan Covid-19 penyakit kusta juga termasuk penyakit menular. Bahkan mereka yang menderita penyakit kusta kadang kala harus diasingkan dari tengah-tengah masyarakat, karena penyakit yang diderita dianggap akibat dari dosa (tulah) sehingga mereka dinyatakan najis. Tentu nilai-nilai yang Yesus terapkan bagi orang kusta jika diterapkan dalam dunia yang dilanda Covid-19 sekarang ini, tidak akan memunculkan sikap yang rentan memarginalisasi. Dalam mengkaji artikel ini, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan memanfaatkan berbagai sumber baik dari buku, maupun jurnal-jurnal online yang terkait dengan penelitian ini, khususnya sumber yang berkaitan dengan hermeneutik. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun orang kusta dikucilkan, tetapi Yesus justru memperlihatkan sebaliknya yaitu menaruh belas kasihan kepadanya. Selain itu sikap Yesus ini merupakan sikap solidaritas yang tinggi dalam menolong mereka yang terpinggirkan karena penyakit. Tindakan nyata juga diperlihatkan Yesus dengan cara mengulurkan tangan-Nya. Inilah bentuk kepdulian-Nya yang tidak hanya muncul dalam pikiran tetapi juga melalui tindakan. Sikap inilah yang seharusnya dimiliki juga oleh orang percaya untuk hidup di dunia yang masih bergumul dengan pandemi Covid-19.


Keywords


Kusta, Covid-19, Belas kasihan, Solidaritas

Full Text:

PDF

References


Alferdi. “Prinsip-Prinsip Penggembalaan Berdasarkan Injil Yohanes 10:1-21.” Jurnal Christian Humaniora Vol 5, no. 1 (2021): 01–13.

Amiruddin, Muh Dali. Penyakit Kusta: Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: Firstbox Media, 2019.

Angela, Sheren, Amos Sukamto, and Tri Mulyanti. “Yesus Antara Zelot Dan Eseni: Pelayanan Transformatif Bagi Kaum Marginal Di Indonesia Pada Era Society 5.0.” Jurnal Teologi Berita Hidup Vol. 4, no. 1 (2021): 82–99.

———. “Yesus Antara Zelot Dan Eseni: Pelayanan Trasformatif Bagi Kaum Marginal Di Indonesia Pada Era Society 5.0.” Jurnal Teologi Berita Hidup Vol. 4, no. 1 (2021): 82–99.

Balz, Horst. Exegetical Dictionary of the New Testament Vol. 1. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1993.

Balz, Horst, and Gerhard Schneider. Exegetical Dictionary of the New Testament Vol. 3. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1993.

Browning, W. R. F. Kamus Alkitab. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2008.

Bruggen, Jakob van. Markus: Injil Menurut Petrus. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.

Cakra, Paul. “Beriman Secara Autentik: Memahami Allah Di Tengah Bencana Pandemi Covid 19.” Shopia: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Vol. 1, no. 1 (2020).

Kesehatan, Kementerian. Hapuskan Stigma Dan Diskriminasi Terhadap Kusta. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, 2019.

Lennox, John C. Di Mana Allah Dalam Dunia Dengan Virus Corona? Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur, 2020.

Mahanani, Srinalesti, and Iin Nurmasfufah. “Perilaku Pencegahan Cacat Pada Pasien Kusta.” Jurnal Keperawatan Muhammadyah Vol. 5, no. 1 (2020): 231–38.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.

Nurwiyati, Eva, and Sinta Kumala Sari. “Menerapkan Teologi Kesehatan Di Era New Normal.” Haggadah: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Vol. 1, no. 2 (2020): 94–105.

Organization, World Heath. “Global Leprosy Situation.” Weekly Epidemiological Record Vol. 87, no. 34 (2012): 317–128.

Panuntun, Daniel Fajar, and Yohanes Krismantyo Susanta. “Resiliensi Teologis-Etis Terhadap Model Ibadah Kristiani Di Tengah Pandemi Covid-19.” Jurnal Tumou Tou Vol. 8, no. 2 (2021): 62–74.

Ratriani, Virdita. “WHO Sebut Covid-19 Akan Jadi Endemik.” Kontan.co.id, 2021.

Reiling, J., and J. L. Swellengrebel. Pedoman Penafsiran Alkitab: Injil Lukas. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2005.

Rodrigues, Laura C., and Diana NJ Lockwood. “Leprosy Now: Epidemiology, Progress, Challenges, and Research Gaps.” The Lancet Infectious Diseases Vol. 11, no. 6 (2011): 464–70.

Sari, Syska Purnama, Januar Eko Aryansah, and Kurnia Sari. “Resiliensi Mahasiswa Dalam Menghadapi Pandemi Covid 19 Dan Implikasinya Terhadap Proses Pembelajaran.” Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol. 9, no. 1 (2020): 17–22.

Soedarjatmi, Tinuk Istiarti, and Laksmono Widagdo. “Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Persepsi Penderita Terhadap Stigma Penyakit Kusta.” Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 4, no. 1 (2009): 18–24.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta, 2012.

Tamarol, Frans P. Yesus, Tuhan Yang Melayani. Yogyakarta: ANDI, 2016.

Tefbana, Abraham, and Djoys Anneke Rantung. “Perpektif Pendidikan Agama Kristen Terhadap Teologi Kebencanaan Dan Peran Gereja Dalam MenghadapiPandemi Covid-19.” Jurnal Luxnos Vol. 6, no. 1 (2020).




DOI: https://doi.org/10.37196/kenosis.v8i1.384

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kenosis Telah Terdaftar Pada Situs:

   Psikostudia : Jurnal Psikologi Indexing by :



This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright © Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 2015-2022. All Rights Reserved.