MASYARAKAT VIRTUAL, MITOS DAN PERILAKU KONSUMTIF

MARLIN CHRISTINA LAIMEHERIWA

Abstract


Perkembangan besar teknologi digital telah melahirkan berbagai perangkat media sosial dan telah membentuk masyarakat virtual juga. Masyarakat virtual mewakili model interaksi sosial baru. Interaksi sosial ini menghasilkan heterogenitas makna, sementara makna telah berubah. Keberadaan makna ditentukan oleh respon masyarakat virtual, bagaimana mereka melestarikan, menolak dan menghasilkan makna. Oleh karena itu, masyarakat virtual menjadi produsen, agen, dan konsumen makna sekaligus, wacana makna berubah menjadi mitos kemudian. Mitos mempengaruhi cara orang berpikir dalam mengambil realitas virtual sebagai realitas sejati. Ini menunjukkan masalah epistemik sesuai dengan asal mula realitas. Fenomena ini sangat terlihat di pasar digital. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara masyarakat virtual, produksi mitos, dan dampaknya terhadap perilaku konsumtif. Dalam mengambil perspektif dalam filsafat, perspektif postmodern digunakan untuk menjelaskan dan menganalisis kondisi masyarakat virtual, mitos dan perilaku konsumtif. Makalah ini menjelaskan beberapa poin dari perspektif filosofis: pertama, komunitas virtual sebagai produsen, agen dan konsumen pengetahuan dan mitos; Kedua, perilaku konsumtif adalah salah satu hasil mitos. Selain itu, tulisan ini menunjukkan perlunya kesadaran kritis untuk dapat mengidentifikasi motif tersembunyi dari modal dalam menjual komoditas.


Keywords


Masyarakat virtual, Mitos, Perilaku konsumtif, Postmodernisme

Full Text:

PDF

References


Babbie Earl, R, 1994. What is Society, California : Pine Forge Press.

Castell Manuel, 2009. Communication Power, London : Oxford.

Collins Jim, 1989. Uncommon Cultures, Routledge : New York.

Hagel John, “Expanding Markets Through Virtual Communitiesâ€, Journal of Interactive Marketing, Vol. 13. No 1, John Wiley & Sons, Inc, 1999.

J. B, Say, 2011. A treatise on Political Economy, New York : AGUSTUS M. KELLY PUBLISHER.

K.J. Veeger, 1990. Realitas Sosial, Jakarta : Gramedia.

Lechte John, 2001. 50 Filsuf Kontemporer, Yogyakarta : Kanisius.

Sarup Madan, 2008. Postrukturalisme dan Posmodernisme (terj.), Yogyakarta : Jalasutra.

Strinarti Dominic, 2007. Popular Culture, Yogyakarta : Jejak.

Trendinik Luke, 2008. Digital Information Culture: The individual and Society in digital Age, London : Chandos Publishing.

Wilkie Rob, 2011. The Digital Condition: Class and Culture in Information Network

Wolgar Steve (ed), 2003 Virtual Society: Technology, Cyberbole, Reality, United Kingdom: Oxford University Press

Stacy Gillis & Joane Hollows, 2008. Feminism, Domesticity, & Populer Culture, New York: Routledge.

Suryajaya, Martin, 2016. Teks-Teks Kunci Filsafat Marx, Yogyakarta : Resist Book.




DOI: https://doi.org/10.37196/kenosis.v4i1.49

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kenosis Telah Terdaftar Pada Situs:

   Psikostudia : Jurnal Psikologi Indexing by :



This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright © Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 2015-2022. All Rights Reserved.