EM SO DALAM RITUS TOW POK MBU SUKU ASMAT (Suatu kajian Etnomusikologi)

MIEN YANELIA KOUPUN

Abstract


Suku Asmat adalah salah satu suku yang terkenal dan terbesar di Papua. Selain terkenal melalui ukiran kayu tradisional yang sangat khas, Asmat juga terkenal melalui berbagai ritual adat yang dilakukan. Salah satunya yaitu Ritual Pesta Ulat Sagu (Tow Pok Mbu) yang didalamnya dilakukan tiga hal penting yaitu menyanyi, menari dan makan bersama.Ritual ini dilakukan karena orang Asmat punya pandangan tersendiri tentang pohon sagu sebagai simbol seorang ibu yang memberi yang terbaik bagi anggota keluarganya.Tujuan dilaksanakannya ritus ini yaitu sebagai bentuk penghayatan, bagaimana kehidupan mereka dibangun dan terus berlangsung dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama dan alam. Dalam ritual ini, nyanyian musik tifa(Em so) memberikan nuansa tersendiri yang mengkisahkan tentang kekaguman terhadap ciptaan Tuhan, rasa syukur  dan memohon penjagaan serta hidup saling berdamai dan berbagi. Em so sebagai sarana ungkapan perasaan dan puji-pujian mereka kepada Sang Ilahi melalui Fumeripits (Leluhur) serta menegaskan, pentingnya hidup bersama sebagai satu persekutuan.


Keywords


Musik tifa (Em so), Tradisi Ritual (Tow Pok Mbu), Asmat

Full Text:

PDF

References


Alan P. Merriam, 1964.The Anthropologyof Music (Chicago North: Western UniversityPress.

Blacking John, 1974.How Musicalis Man? (Seattle andLondon: University of Washington Press.

Bruner Edward M. dan Turner Victor, ed, 1986.The Anthropology of Experience. Urbana and Chicago: University of Illinois Press

Cassirer Ernst,1987. Manusia dan kebudayaan, Jakarta: PT. Gramedia.

Eliade Mircea, 2002. Mitos tentang gerak kembali yang abadi atau kosmos dalam sejarah, (Ikon Teralitera; cet. 1).

Geertz,C. 1992. TafsirKebudayaan (RefleksiBudaya),Yogyakarta: Kanisius.

Koentjaraningrat,1985.Beberapa Pokok Antropologi Sosial,Jakarta:Dian Rakyat.

Pals Daniel L., 2003.Dekonstruksi Kebenaran, Yogyakarta : IRCiSoD.

Ram shaw Elaine, 1987. Ritual And Pastoral Care, Philadelphia : Fortress Press.

SutrisnoMuji dan Putranto Hendar, 2004. Teori-teori Kebudayaan, Yogyakarta : Kanisius.

TurnerVictor,1986.The Anthropology of Experience.Urbanaand Chicago: Universy

VerlagB. Kuhlen, 2002. Asmat, Mencerap Kehidupan dalam Seni. Jerman : Druckhaus Cramer.

Artikel:

Mauli Purba; Empat Komponen Kebudayaan Musikal Yang Perlu Dipahami Dalam Rangka Pengembangan Musik paduan Suara Etnis.




DOI: https://doi.org/10.37196/kenosis.v2i1.34

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kenosis Telah Terdaftar Pada Situs:

   Psikostudia : Jurnal Psikologi Indexing by :



This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright © Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 2015-2022. All Rights Reserved.