ALLAH MENJADI MANUSIA Sebuah Uraian Teologis

IBELALA GEA

Abstract


Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan apa motif dan tujuan teologis mengapa Allah menjadi manusia, dan bagaimana cara rasul Yohanes menjelaskan secara kontekstual, hingga dapat difahami oleh para pembaca dan pendengar, khususnya sebagaimana yang dijumpai pada prolog Injil Yohanes 1:1-18. Hasil penelitian adalah bahwa rasul Yohanes menggunakan istilah “Logos†untuk menjelaskan bagaimana prosesnya Allah menjadi manusia atau Firman yang menjadi daging; dengan tetap mengakar pada  pemahaman Yudaisme dimana oleh Hokmah-Yahwe yakni melalui “Dabar Yahwe†telah menciptakan alam semesta (kejadian 1:1). Yohanes memahami sebagaimana Allah oleh Firman-Nya telah menciptakan langit dan bumi dalam konsepsi dan pola pikir Yudaisme. Sebab itu Yohanes memperkenalkan ke-Illahi-an Yesus yang se-zat dan setara dengan Allah, sebagaimana Allah sama dengan Firman-Nya. Untuk menjelaskan hal itu, Yohanes memberitakan eksistensi Yesus Kristus sejak pra-eksistensi yakni sebelum kemenjadian Yesus Kristus menjadi daging, yakni pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah, Yohanes 1:1 (In the begining was the Word, and the Word was God). Kemenjadian Allah menjadi manusia adalah tindakan resposisi diri Allah untuk berkomunikasi dengan manusia berdosa dan bersifat final, setelah berulang kali Dia berfirman kepada manusia (Ibrani 1:1-3). Sebab itu Yesus Kristus adalah sebagai kepenuhan Allah atau Pleromai (Yohanes 1:16; Kolose 1:19). Maka berdasarkan fungsi dan eksistensi Yesus Kristus sebagai finalisasi kepenuhan Allah, maka Yesus Kristus menjadi sumber kasih karunia, sehingga hanya dalam Dia, kasih karunia Allah dapat diterima, bukan yang lain (Yohanes 14:6).


Keywords


Allah dan Manusia.

Full Text:

PDF

References


ALKITAB: 2012. Lembaga Alkitab Indonesia. Jakarta.

Brill. Wesley J. 1976. Tafsiran Injil Yohanes. Bandung: Kalam Hidup.

Drane. John, 2006. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Guthrie. Donald, 1990. Dalam Tafsiran Alkitab Masa Kini. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih.

Hadiwijono. Harun, 2001. Inilah Sahadatku. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hagelberg. Dave, 1999. Tafsiran Injil Yohanes Pasal 1-5. Yogyakarta: Andi.

Hagelberg. Dave, 2003. Tafsiran Ibrani dari Bahasa Yunani. Bandung: Kalam Hidup.

HOLY BIBLE, New King James Version, 2012. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta.

Milne. Bruce, 1993. Yohanes – Seri Pemahaman dan Penerapan Amanat Agung Alkitab Masa Kini. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih.

Morris. Leo, 1971. The Gospel According to John. Grand Rapids Michigan: WMB Erdmans Publishing Co.

Morris. Leo, 1996. Teologi Perjanjian Baru. Jawa Timur: Yayasan Penerbit Gandum Mas.




DOI: https://doi.org/10.37196/kenosis.v2i2.37

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kenosis Telah Terdaftar Pada Situs:

   Psikostudia : Jurnal Psikologi Indexing by :



This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright © Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 2015-2022. All Rights Reserved.