FALSAFAH HIDUP ORANG FAKFAK SATU TUNGKU TIGA BATU [TOROMIT WAR ISTERY]
Abstract
Satu tungku tiga batu adalah bagian dari sistem kerjasama antar institusi di Kabupaten Fak-fak.Tetapi di dalamnya juga mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang bermuara pada hubungan antar agama, tolong-menolong, saling mempedulikan dalam kesusahan dan kekurangan tanpa menjadikan agama sebagai sumber konflik ataupun alasan untuk tidak saling menolong sehingga basis budaya masyarakat membawa dampak perubahan yang signifikan bagi hubungan antar agama dan kemanusiaan di Fak-fak. Artinya bahwa ikatan budaya masyarakat lebih terbuka memandang satu dengan yang lain sebagai saudara, sementara agama justru sering terjebak dalam membedakan sesama saudaranya sebatas mereka yang seagama. Budaya satu tungku tiga batu menjadi kritik atas cara dan paham beragama yang eksklusif.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adiprasetya Joas, 2002; Mencari Dasar Bersama: Etika Global dalam Kajian Postmodernisme dan Pluralisme Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Ali Maksum, Luluk Yunan Ruhendi,2004; Paradigma Pendidikan Universal, Yogyakarta: Ircisod
Bakker J W M., Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar, 1995; Jakarta: BPK Gunung Mulia & Yogyakarta: Kanisius
Berger Peter L., 1991; Langit Suci: Agama Sebagai Realitas Sosial, Jakarta: LP3ES
Darmaputera Eka, 2001; Pergulatan Kehadiran Kristen Di Indonesia: Teks-teks terpilih Eka Darmaputera, Disunting oleh: Martin L. Sinaga dkk, Jakarta: BPK Gunung Mulia
Helweldery R., 2007; Orasi Ilmiah: Agama Keluarga [Pemberi Inspirasi dan Perspektif Bagi Usaha Membangun Masyarakat Komunikatif – Masyarakat Multikultural], [STT GPI Papua Fakfak]
Knitter Paul F., 2003; Satu Bumi Banyak Agama: Dialog Multi-Agama dan Tanggung Jawab Global, (Terjemahan: N. Likumahua), Jakarta: BPK Gunung Mulia
Kung Hans and Karl Josef K, 1999; Etik Global, Yogyakarta: Sisiphus bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1999
MAWI, 1985; Umat Katolik Indonesia Dalam Masyarakat Pancasila, Yogyakarta: Kanisius
Mandagi Mgr P C, 2003 Dialog Antar Umat Beragama: Menuju Maluku Baru, Jurnal Ilmiah BENTARA: Berteologi Kontekstual Menjawab Tantangan Zaman, Edisi II Mei, Ambon: GMKI Cab Ambon Komisariat Teologi UKIM
Maspaitella Elifas Tomix, 2002; Tiga Batu Tungku: Analisis Antropologis dan RefleksiTeologis Terhadap Kerjasama Antarinstitusi di Ema Pulau Ambon, Tesis pada Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama UKSW
Rahajaan Nikodemus, Satu Tungku Tiga Batu, Makalah yang dipresentasikan pada Konsultasi Nasional Mahasiswa Teologi di Makasar yang dilakukan oleh PERSETIA, 2014
Rahabeat Rudy & Abidin Wakanno [ed], 2007; Pluralisme Berwajah Humanis, Sketsa Pemikiran Dr. John Ruhulessin, Ambon: Lesmmu & Yogyakarta: Galangpress
Scharf Betty R., 1995; Kajian Sosiologi Agama, Yogyakarta: Tiara Wacana
Salemink Oscar, 2002;Kisah Fundamentalisme Yang Telah Diceritakan Tiga Kali: Upaya Sosialis, Kapitalis, dan Protestan Untuk Mengubah Penduduk Dataran Tinggi Bagian Tengah Vietnam, dalam Renai, Jurnal Politik Lokal & Sosial-Humaniora Tahun II Nomor 3-4 Juli – Oktober Salatiga: Yayasan Percik
Swidler Leonard and Paul Mojzes, 2000; The Study of Religion in age of Global DialogueI, Philadelphia: Temple University Press
Usman Pelly, dan Asih Menanti, 1994; Teori-teori Sosial Budaya, Jakarta: Dirjen Depdikbud,
William Leassa A.,1965; Reader in Comparative Religion: An Anthropological Approach, New York: Harper&Row Publisher
DOI: https://doi.org/10.37196/kenosis.v1i1.21
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kenosis Telah Terdaftar Pada Situs:
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright © Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 2015-2022. All Rights Reserved.